SELAMAT DATANG DI BERITAKU.COM, TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGANNYA. JANGAN LUPA BERIKAN KOMENTAR ANDA.

Klik Gratis


Masukkan Code ini K1-35B8YD-8
untuk berbelanja di KutuKutuBuku.com
Produk SMART Telecom

PR

***

Yahoo bot last visit powered by MyPagerank.Net Msn bot last visit powered by MyPagerank.Net

Kirim

Add to Plusmo

Add to Google Reader or Homepage

Alexa

Info Anda

IP

Tournament Sepak Bola Bupati Cup III Kab. Magelang Kembali Digelar

MAGELANG, Beritaku.Com – Tournament Sepakbola Bupati Cup III, se-Kabupaten Magelang kembali digelar. Pembukaan Tournament Sepakbola Bupati Cup III dilaksanakan di Stadiun Sadegan, Sumberarum, Tempuran (28/11/) dan Stadiun Jumoyo Salam (29/11/).

Pembukaan sengaja dilakukan di dua tempat, dan kesemuanya diresmikan oleh Bupati Magelang. Peresmian ditandai dengan penyerahan Bola kepada wasit pertandingan dan juga pelepasan balon

Dalam sambutannya Bupati Magelang mengharapkan prestasi sepakbola harus dibarengi dengan menanamkan sprotifitas dan semangat Fair play. Disamping para affisial agar menjunjung tinggi peraturan pertandingan yang berlaku dan keputusan wasit, agar diterima dengan besar hati.

Ditegaskan pula oleh Bupati, bahwa cabang sepakbola diharapkan menjadi tumbuh kembangnya persatuan dan persatuan semua penggemar sepakbola di Kabupaten Magelang. Sehingga tidak menimbulkan perpecahan maupun perselisihan yang disebabkan oleh prilaku tidak terpuji yang dilakukan dalam permainan tersebut. Dalam kesempatan tersebut Bupati Magelang, juga berkeinginan bias membangun fasilitas olahraga yang memadai di Kabupaten Magelang dapat segera terwujud.

Ketua Harian Pengurus Cabang (Pengcab) PSSI Kab. Magelang Drs. H. Soenarno dalam laporannya mengatakan , bahwa kegiatan Kompetisi ini untuk memaksimalkan potensi pemain yang ada di Kabupaten Magelang.

Acara tersebut dilaksanakan mulai tanggal 28 November hingga 31 Desember 2009, dengan jumlah peserta 72 Club, yang dibagi menjadi dua tempat, masing-masing 36 Club di Stadiun jumoyo Salam, dan 36 Club di Stadiun Sadegan Tempuran. (Chapuz)

Read More..

Antara Jamsostek dan Batu Ajaib Ponari



Beritaku.Com - Apa yang membuat keanggotaan Jamsostek (Jaminan Sosial Tenaga Kerja) di Indonesia lamban berkembang? Percaya atau tidak, jawabannya sesimpel berobat kepada Dukun Cilik, Ponari, di Jombang, Jawa Timur; sikap masa bodoh.

Baik masyarakat maupun perusahaan pemberi kerja terlampau bersikap masa bodoh terhadap sistem jaminan sosial tenaga kerja. Menurut survei sebuah lembaga dunia baru-baru ini, masyarakat Indonesia masuk dalam kategori masyarakat yang tidak sadar pentingnya asuransi bahkan bagi dirinya sendiri.

Fakta itu tidak mengejutkan mengingat masyarakat di Tanah Air suka sesuatu yang simpel seperti berobat pada Dukun Ponari dan berharap sembuh dari batu ajaibnya.

Masyarakat terlampau malas untuk mengurus ini-itu yang berhubungan dengan dokumen dan birokrasi.

Ditambah dengan sikap masa bodoh pemberi kerja (perusahaan) yang enggan mendaftarkan pekerjanya sebagai anggota Jamsostek.

Hal ini merupakan persoalan klasik yang dihadapi Jamsostek sejak detik pertama badan penyelenggara jaminan sosial itu beroperasi. Masyarakat di tanah air memiliki tradisi yang begitu kuat dengan perdukunan dan sejenisnya.

Kenyataan itu terbukti masih mengakar hingga kini terefleksi pada kasus Ponari dengan batu ajaibnya yang menguar baru-baru ini. Ada pesan khusus tersembunyi yang harus disadari dari kasus itu, yakni bahwa pada dasarnya masyarakat menginginkan sesuatu yang simpel, mudah, dan sederhana.

Datang tanpa dipersulit, berobat dengan rasa percaya, dan tersugesti sehingga sembuh karenanya.

"Kemudahan akses itulah yang kerap tidak didapatkan dari sesuatu yang berbau birokrasi," kata Sekjen Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia, Syahrul Aminullah.

Ia berpendapat, sudah saatnya menciptakan "batu ajaib" lain yang lebih rasional dan sistematis bagi masyarakat Indonesia.

Sesuatu yang simpel bagi masyarakat yang sulit menangkap arti dan esensi dari birokrasi.

Batu Ajaib Jamsostek

Jamsostek dituntut hadir sebagai jawaban atas tuntutan kebutuhan perlindungan sosial masyarakat di tanah air yang tentunya harus mudah, simpel, dan sederhana untuk diakses.

Jamsostek harus mampu menjelma menjadi batu ajaib pemerintah yang dipercaya masyarakat untuk mengakses perlindungan dan jaminan sosial khususnya bagi tenaga kerja.

Memang sampai saat ini jumlah kepesertaan Jamsostek baik yang aktif maupun yang pasif (per Agustus 2009) sudah mencapai 27,9 juta jiwa dari 191,7 ribu perusahaan. Jumlah itu naik dari tahun sebelumnya pada periode yang sama sebesar 26,7 juta jiwa dari 175,8 ribu perusahaan.

Namun, apakah itu sudah cukup mewakili jumlah seluruh masyarakat di tanah air? Rasanya jauh panggang dari api.

Tercatat, program jaminan sosial yang dilayani empat BUMN, termasuk PT Jamsostek dan tiga lainnya yakni PT Askes, PT Taspen, dan PT Asabri, hanya menjangkau sekitar 30 juta dari 230 juta penduduk, dan lebih terfokus pada jaminan kesehatan. Sedangkan, jaminan hari tua, kecelakaan kerja, dan kematian, masih kurang diperhatikan.

Jaminan perlindungan bagi pekerja akan semakin tidak diperhatikan khususnya bagi buruh yang bekerja di sektor ekonomi informal.

Wakil Direktur ILO Indonesia Peter Van Rooij yang mengatakan, di Indonesia saat ini hanya 17 persen pekerja yang menikmati jaminan sosial.

"Padahal, jumlah tenaga kerja sektor ekonomi informal di Indonesia jumlahnya dua pertiga dari jumlah pekerja yang ada," katanya.

Jamsostek dituntut untuk mampu mengembangkan sayapnya. Sementara pemerintah memiliki pekerjaan rumah untuk memberikan media tumbuh yang kondusif bagi Jamsostek.

Lebarkan Sayap

Direktur Operasional dan Pelayanan PT Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek), Ahmad Ansyori, mengatakan minimnya rakyat Indonesia yang mendapat jaminan sosial disebabkan aturan yang kurang tegas dan aturan yang kurang ditegakkan.

Kepesertaan Jamsostek yang sampai sekarang masih rendah, menurut dia, karena banyak perusahaan yang dibiarkan tidak mengikutsertakan karyawannya menjadi anggota.

Selain itu, ada banyak perusahaan yang mengikutsertakan karyawan sebagai peserta, tetapi tidak melaporkan secara utuh gaji karyawan. "Kenapa seperti ini? Ya, karena aturannya kurang tegas," katanya.

Sampai saat ini hanya 8.237.854 peserta Jamsostek yang aktif membayar iuran. Puluhan juta anggota lainnya tidak membayar iuran karena sejumlah hal.

Ansyori mencontohkan, di Korea Selatan (Korsel) tingkat kepesertaan program jaminan sosial telah mencapai 99,98 persen.

"Artinya, hampir semua perusahaan menjadi peserta jaminan sosial, sementara di Indonesia, tingkat kepesertaan hanya sekitar 30 persen," katanya.

Kondisi di Korsel itu terjadi karena sistem administrasi di negara itu mensyaratkan setiap perusahaan baru harus mengikutsertakan pekerjanya dalam program jaminan sosial, jika tidak maka dalam waktu tertentu aset-asetnya akan dibekukan dan pelayanan perbankannya dihentikan.

"Jika kondisi tersebut berlaku juga di Indonesia maka tingkat kepesertaan akan meningkat drastis," kata Ansyori.

Oleh karena itu, Jamsostek harus ditempatkan pada posisi yang kondusif agar mampu menjelma menjadi sistem perlindungan yang diinginkan masyarakat.

Tarik ulur aturan yang menyertainya menjadi sesuatu yang mutlak untuk dieliminir.

Banyak pihak mewacanakan untuk memberikan wewenang bagi Jamsostek dalam penegakan hukum untuk peningkatan kepesertaan.

Meski konsekuensinya, Pemerintah dan DPR harus mempertimbangkan untuk mengubah sistem penegakan hukum yang telah ada selama ini.

"Jika Peraturan tentang penegakan hukum ini tidak diubah, maka PT Jamsostek akan berbenturan dengan Kitab Undang-undang Hukum Pidana yang menyatakan penegak hukum adalah kepolisian, kejaksaan dan pegawai negeri sipil penyidik," kata Dirut PT Jamsostek Hotbonar Sinaga.

Ia mengatakan terobosan itu diperlukan agar penegakan hukum bagi pelanggaran UU No.3/1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja dapat dilaksanakan.

Penegakan hukum tersebut, lanjutnya, tidak hanya berarti pendakwaan pelanggar UU No.3/1992 ke pengadilan, tetapi bagaimana membuat sistem sehingga setiap perusahaan yang ingin mendapatkan pelayanan publik harus memenuhi hak-hak pekerjanya, di antaranya menjadi peserta jaminan sosial.

Dengan begitu, Jamsostek diharapkan mampu menjelma menjadi "batu ajaib" pemerintah dalam hal perlindungan pekerja yang lebih diinginkan ketimbang sekadar batu mitos milik Ponari.

Read More..

Jejak Dinosaurus Ditemukan di Selandia Baru




Beritaku.Com - Beberapa ilmuwan yakin bahwa mereka telah menemukan jejak kaki dinosaurus yang berusia 70 juta tahun dan pertama kali ditemukan di Selandia Baru.

Jejak tersebut tersebar di enam tempat di sebelah barat-laut Nelson di South Island, dengan sebanyak 20 jejak pada satu tempat, demikian laporan Radio New Zealand.

Ahli sains sedimentologi GNS Greg Browne telah mempelajari jejak kaki itu selama bertahun-tahun dan percaya semua jejak tersebut dibuat oleh "sauropod" --dinosaurus pemangsa tanaman dengan leher panjang dan ekor, panjang tubuh 6 meter dan berat beberapa ton.

Ia mengatakan jejak kaki tersebut ditemukan di pasir pantai. Jejak kaki itu diduga segera tertutup lumpur.

"Hanya kebetulan saja bahwa semua jejak tersebut ditemukan di sana --hampir selalu jejak itu rusak. Di lingkungan yang ada angin, gelombang dan ombaknya sebenarnya sangat tak mungkin ada jejak kaki yang terpelihara di pantai," kata Browne sebagaimana dikutip Radio New Zealand.

Jejak kaki itu juga memberi tanda pertama bahwa dinosaurus pernah berkeliaran di daerah South Island.

Ahli paleontologi Selandia Baru Joan Wiffen menemukan bukti pertama bahwa dinosaurus pernah hidup di Zelandia Baru setelah menemukan tulang fosil di Hawke Bay di North Island.

Namun, tak ada tulang yang pernah ditemukan di South Island.

Pada 1975, wanita ilmuwan tersebut menemukan satu tulang fosil yang terbukti adalah bagian dari hewan bertulang belakang itu, yang pertama dikenal sebagai dinosaurus Bumi dari Selandia Baru --"theropod", hewan pemakan daging yang memiliki panjang 7 meter dan tinggi 2 meter dan berjalan dengan dua kaki.

Browne telah membuat cetakan silikon beberapa jejak kaki itu dan laporannya yang menggambarkan temuan tersebut direncanakan disiarkan di New Zealand Journal of Geology and Geophysics pekan ini.

Read More..

Tim Indonesia Juara di Olimpiade Robot Dunia


Beritaku.Com - Tim Indonesia berhasil meraih juara kedua dan ketiga tingkat Junior (SLTP) Regular Category pada ajang kompetisi Olimpiade Robot Dunia (World Robot Olympiad/WRO) 2009 yang berlangsung di Korea Selatan, 6-8 November lalu.

"Prestasi yang dicapai tim Indonesia kali ini merupakan hasil terbaik yang diperoleh Indonesia sejak mengikuti WRO pertama kali tahun 2004," ujar Humas dan Promosi Mikrobot, Paula Augusta.

Ajang kompetisi tingkat internasional ke-6 yang diadakan di Gyeongbuk Pohang, Korea Selatan, ini diikuti oleh lebih dari 1.000 peserta dari 24 negara di seluruh dunia.

Kompetisi WRO terbagi dalam dua kategori, yaitu Regular Category dan Open Category. Dalam Regular Category, peserta harus merakit sebuah robot untuk menyelesaikan suatu tantangan tertentu, sedangkan dalam Open Category, peserta bebas merakit robot menurut tema tertentu kemudian mempresentasikan ciptaannya di depan juri.

Indonesia mengirimkan total tujuh tim untuk berlaga di WRO2009. Dari ke-7 tim tersebut, seluruhnya merupakan peserta untuk Regular Category.

Untuk tingkat Junior (SLTP), Indonesia menempatkan tim Creator (Ivy Icasia, Patricia Dissy Andrea) sebagai juara dua dan tim Alpha-Rex (Billy Hocker Wistan, Fernando) sebagai juara 3. Adapun juara pertama diraih oleh tim White Lego dari Korea Selatan.

Selain dari tingkat Junior, perolehan tim Indonesia yang bertanding pada tingkat Primary (SD) juga cukup memuaskan. Tim Innocent (Kelvin Onggadinata, Margaretha Hutabarat) menempati peringkat lima, di bawah Chinese Taipei (juara 1), Korea (juara 2), dan Singapura (juara 3).

Sebelum berlaga di WRO, para peserta tersebut telah mengikuti seleksi tingkat nasional dalam Indonesia Robotic Olimpiad 2009 (IRO) yang berlangsung di Jakarta pada Agustus lalu. IRO diselenggarakan oleh Mikrobot.

Mikrobot merupakan distributor resmi Lego Education, peraih penghargaan Golden Award untuk robot yang bisa menyelesaikan permainan rubik cube dalam waktu satu menit pada ajang olimpiade Robot Dunia 2007.

Read More..

Planet Bunuh Diri Ditemukan



Beritaku.Com - Sejumlah astronom menemukan fenomena yang tampaknya merupakan aksi bunuh diri planet karena berada amat dekat dengan bintangnya dan menimbulkan gelombang dahsyat.

Planet tersebut adalah WASP-18b yang telah berjuta tahun hidup dan ditemukan Coel Hellier, seorang profesor astrofisika di Keele University di Inggris. Hellier menyampaikan laporannya pada jurnal ilmiah The Nature, Kamis (27/8). ”Dengan menciptakan gelombang itu, dia menghancurkan dirinya sendiri,” ujar Hellier.

Bintang planet tersebut adalah WASP-18. Planet itu mengitari bintang dalam konstelasi Phoenix dan berjarak sekitar 325 tahun cahaya dari Bumi (satu tahun cahaya sekitar 9,3 triliun kilometer). Itu berarti dia ada di kawasan tetangga galaksi kita.

Jarak planet tersebut dengan bintangnya adalah sekitar 1/50 jarak Bumi dengan Matahari. Ukuran planet tersebut sekitar 10 kali ukuran Planet Yupiter. Gelombang antara planet tersebut dan bintangnya bisa dianalogikan dengan relasi Bulan dan Bumi yang bisa membentuk dua kali gelombang. Sejauh ini para astronom telah menemukan lebih dari 370 planet di luar sistem Matahari. Namun, penemuan planet bunuh diri amat jarang terjadi.

Read More..